7 Tips Bisnis Bertahan di Tengah Pandemi buat UMKM!
Apakah Anda pelaku UMKM yang masih ingin bertahan dan juga berkembang di masa krisis seperti pandemi ini? Berikut akan diulas seacara lengkap 7 tips bisnis bertahan di tengah pandemi untuk para pelaku UMKM!
Dalam menjalankan suatu bisnis tentu saja ada waktu di mana kita mengalami pasang dan juga surut. Tidak selamanya jalan yang kita lalui itu manis, ketidakstabilan suatu bisnis pastinya merupakan masalah yang sering dihadapi oleh setiap pelaku bisnis, termasuk para pelaku bisnis UMKM. Mulai dari pesanan yang sepi, omset usaha menurun, hingga mengalami kerugian merupakan kondisi yang akan membuat bisnis menjadi tidak stabil.
Apakah UMKM Bisa Membuat Bisnis Bertahan di Tengah Pandemi?
Di masa pandemi seperti sekarang, banyak pelaku UMKM merasakan secara langsung dampak yang terjadi pada bisnisnya. Sebab krisis di tengah pandemi ini mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam melakukan pembelian atau pengeluaran dan menentukan skala prioritas kebutuhan yang dimiliki. Maka dari itu, sebagai pelaku bisnis UMKM kita harus pintar-pintar menganalisa krisis di tengah pandemi ini supaya bisnis tetap bisa eksis dan bertumbuh.
Tips Bisnis Bertahan di Tengah Pandemi
Ada beberapa tips bisnis bertahan di tengah pandemi yang bisa kita lakukan sebagai pelaku UMKM. Pastinya tujuannya adalah untuk menjadikan bisnis kita tidak mengalami kerugian, masih tetap bisa bertahan, dan juga bisa berkembang sedikit demi sedikit di tengah krisis pandemi yang terjadi. Inilah beberapa tips bisnis bertahan di tengah pandemi untuk UMKM.
1. Audit Bisnis UMKM
Cobalah untuk mengaudit atau melakukan peninjauan ulang pada proses, sistem, dan produk bisnis yang kita miliki. Secara umum kita bisa melakukan evaluasi apa saja kekurangan yang dimiliki dan tantangan apa yang dialami. Kemudian apa saja yang telah kita lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut dan cara kita meminimalisir kekurangan.
Dari kegiatan audit bisnis UMKM inilah nantinya akan terjawab sebenarnya hal-hal apa saja yang menjadi permasalahan dan bisa menghambat atau bahkan mengancam bisnis kita. Seperti misalnya berangkat dari pertanyan Apakah harga produk terlalu mahal untuk beberapa kalangan? Apakah sepanjang produksi ada penurunan kualitas produk? Bagaimana dengan perkembangan kompetitor? serta pertanyaan lainnya soal bisnis yang kita jalankan.
2. Rekap Data
Salah satu tanda bisnis UMKM yang tidak mau berkembang adalah tidak memiliki data. Sesederhana data soal pengeluaran dan pemasukan usaha. Maka dari itu, setidaknya dalam menjalankan usaha skala mikro dan kecil ini setidaknya kita harus memiliki data penjualan secara harian. Dari data penjualan inilah akan terekam dan terbaca apakah penjualan kita mengalami penurunan, peningkatan, atau fluktuatif.
3. Buat Laporan Keuangan
Kenapa laporan keuangan penting untuk dibuat? Selain untuk melihat apakah usaha kita ini sehat atau tidak, laporan keuangan itu menjadi landasan perencanaan bisnis ke depan. Satu hal yang harus kita pastikan sebelum membuat laporan keuangan usaha adalah memastikan kalau keuangan pribadi dan keuangan usaha itu terpisah. Laporan keuangan sederhana bisa kita buat ketika kita telah melakukan rekap data soal penjualan dan juga pengeluaran harian untuk usaha.
4. Amati Arus Keuangan
Laporan keuangan dibutuhkan agar kita dapat mengetahui secara jelas berapa laba atau keuntungan yang didapat. Dengan begitu kita akan tahu apakah bisnis UMKM yang kita jalankan untung atau rugi setiap bulannya. Selain itu laporan keuangan juga menjadi salah satu syarat untuk pengajuan pinjaman ketika kita ingin mengembangkan bisnis dengan menambah modal. Sebab laporan keuangan yang lengkap dan jelas ini nantinya ditinjau oleh pihak peminjam (bank) untuk mengetahui arus keuangan usaha kita dapat dipercaya atau tidak.
5. Timbal Balik Konsumen
Pastinya kita tidak bisa memastikan bisnis akan berjalan lancar 100% tanpa adanya keluhan, kritik, atau saran dari konsumen. Keluhan dari konsumen bisa saja terjadi mungkin karena pelayanan kita yang kurang maksimal, kualitas produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen, atau mungkin faktor lain. Untuk mengatasi hal ini, tetaplah fokus pada perbaikan pelayanan dan bisnis. Kita bisa menjadikan keluhan, kritik, ataupun saran dari konsumen sebagai bahan evaluasi supaya bisnis UMKM kita bisa menjadi lebih baik.
6. Strategi Bisnis
Akan ada waktunya di mana kita mengkaji lagi strategi bisnis yang selama ini digunakan, tujuannya untuk menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi di sekitar. Jangan sampai strategi bisnis yang kita pakai sudah ketinggalan dan kalah saing dengan para kompetitor. Kita bisa melakukan riset sederhana untuk mengetahui strategi bisnis yang dijalankan para kompetitor dengan menerapkan konsep ATM yaitu amati, tiru, dan modifikasi.
7. Ikut Forum UMKM
Ketika kita bergabung dengan komunitas ataupun forum UMKM, pastinya kita akan mendapatkan wadah untuk saling berbagi soal pengalaman dan pengetahuan selama menjalankan bisnis. Bahkan nantinya kita juga adakan mendapatkan program-progam pendampingan UMKM dari pemerintah, BUMN, ataupun perusahaan ketika secara aktif terlibat. Peluang dan kesempatan untuk terus mengembangkan bisnis UMKM akan semakin besar ketika kita masuk di lingkungan yang tepat.
UMKM Gabung ke Localaris di Tengah Krisis
Selain ketujuh tips yang sudah dibahas di atas, sebagai pelaku UMKM kita juga bisa menerapkan tips bisnis bertahan di tengah pandemi dengan bergabung ke program Localaris dari Ecodoe. Ecodoe merupakan pusat B2B e-procurement atau pengadaan produk souvenir dan kebutuhan event serta korporat sejak tahun 2016 yang memiliki fokus dalam bekerjasama dengan jaringan kreator lokal yang berada di seluruh Indonesia. Komitmen Ecodoe adalah untuk memberdayakan UMKM kreator lokal mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengembangkan bisnisnya melalui program UMKM Localaris.
Di masa krisis seperti pandemi sekarang ini yang dibutuhkan UMKM tentunya semakin kompleks. Bukan sebatas suntikan dana supaya bisnis UMKM bisa bertahan. Tapi lebih dari itu, para pelaku UMKM membutuhkan wadah untuk bisa mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk tetap eksis dan bertumbuh meski di waktu krisis sekalipun. Salah satu wadah yang bisa dimanfaatkan bagi UMKM untuk bisnis bertahan di tengah pandemi adalah dengan menjadi bagian dari Localaris Ecodoe.
Localaris ini adalah inkubasi UMKM yang digagas oleh Ecodoe berupa program pelatihan untuk UMKM di seluruh Indonesia untuk Naik Kelas dengan memberikan sarana pengembangan wawasan dan juga teknis untuk mendukung keberlangsungan usaha yang lebih baik dan berkelanjutan. Aspek yang menjadi perhatian utama dalam program pelatihan UMKM Naik Kelas Lokalaris ini adalah akses pasar, pendanaan usaha, finansial dan legalitas, branding dan kualitas produk, serta pengembangan sumber daya manusia atau SDM.
Untuk bisa bergabung dengan program Localaris Ecodoe, caranya sangat mudah dan bisa diakses tanpa dipungut biaya sepersen pun alias GRATIS. Bagi para pelaku UMKM yang ingin bergabung menjadi bagian dari Localaris tinggal mengisi data di laman UMKM Localaris dan mengunduh aplikasi UMKM Ecodoe. Ambil kesempatan ini untuk menjadikan bisnis Anda terus berkembang dan Naik Kelas! Ayo gabung bersama Localaris Ecodoe sekarang juga!