Kunci Sukses Capai Target UMKM Go Digital 2021
UMKM Go Digital jadi program yang sekarang ini sedang gencar untuk dikejar. Dikutip dari kompas.com Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Kemenkop UKM telah mencatat, per tanggal 21 Agustus 2021 sudah ada sebanyak 15,3 juta UMKM yang sudah masuk ke platform digital. Pada nyatanya jumlah tersebut telah melampaui target di tahun 2021 yang rencananya menargetkan 13,7 juta UMKM Go Digital. Ke depannya di tahun 2030 pemerintah memiliki target sejumlah 30 juta UMKM telah memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi digital. Target tersebut menyasar UMKM dari beragam sektor, yaitu koperasi besar, warung tradisional, pedagang kaki lima, petani, pedagang pasar, santri, nelayan, sektor kuliner, dan sektor fesyen.
Selama pandemi Covid-19, ada 7,3 Juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Seiring dengan itu, dilakukan pendampingan untuk standarisasi dan sertifikasi halal hingga ISO atau taraf internasional. Terkait akses pasar, pemerintah sejauh ini mendukung untuk menyerap produk UMKM dalam pengadaan barang dan jasa, serta mendorong pemasaran lewat media sosial dan e-commerce. Secara bertahap, di tahun 2022 target ada sebanyak 19 juta UMKM dan di tahun 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM Go Digital. Program UMKM Go Digital ini tentu saja merupakan bagian dari upaya mendukung perkembangan dan kemajuan UMKM itu sendiri. Mengingat pertumbuhan UMKM juga akan sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Mewujudkan UMKM Go Digital
Program UMKM Go Digital dinilai bisa lebih cepat terwujud ketika pemanfaatan platform pasar digital seperti halnya e-commerce digunakan dengan maksimal. Pernanan e-commerce pada dasarnya tidak sebatas sebagai wadah UMKM untuk menawarkan produk saja, tapi perlu dibuat juga langkah strategis untuk menambahkan value pada produk bisnis itu sendiri.
Dalam mendukung program UMKM Go Digital ini tentunya bukan hanya perlu adanya peran dari pemerintah saja, tapi juga pihak lain untuk turun tangan memberikan langkah dan kontribusi yang jelas. Tidak sesederhana hanya dengan membekali pelaku UMKM bagaimana caranya onboarding di marketplace. Tapi lebih dari itu harus diberi pendampingan berkelanjutan bagaimana cara mengoptimalkan platform tersebut untuk mengembangkan bisnisnya.
Optimalisasi tersebut tidak hanya bagaimana cara promosi atau memanfaatkan marketplace, tetapi juga pengembangan produk. UMKM Go Digital tidak hanya berbicara produk mereka hadir di platform dagang online, melainkan kesiapan mereka untuk menggunakan teknologi sebagai senjata untuk mengembangkan bisnis. Strategi yang awalnya perlu dilakukan adalah dengan membuat para pelaku UMKM siap terlebih dulu terhadap teknologi dan marketing, jadi UKM tidak dijerumuskan ke dalam perang harga di e-commerce.
Program UMKM Go Digital
UMKM sebaiknya punya brand yang tujuannya agar dikenal dan bukan hanya berkompetisi soal murah-murahan harga, tapi justru bagus-bagusan kualitas produk. Dalam mewujudkan hal tersebut pelaku UMKM harus mau belajar bahwa teknologi bisa menjadi pisau bermata dua. Sebab dii satu sisi teknologi bisa membantu UMKM untuk berjualan, tetapi di sisi lain bisa mematikan bila tidak siap dengan kedatangan barang dari luar negeri atau barang palsu dari Indonesia sendiri.
Pada intinya para pelaku bisnis UMKM harus mengenal branding, bagaimana cara menyampaikan pesan lewat produk dengan tepat dan juga mau belajar untuk memasarkan produk di internet selain melalui marketplace. Misalnya dengan membuat website dengan nama domain sendiri sebagai situs resmi untuk bisnis. Begitu juga dengan penggunaan platform lain untuk semakin memperkaya aset digital. Seperti penggunaan platform media sosial atau ruang diskusi secara virtual.
Saat ini pemerintah telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai platform marketplace. Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM. Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mendorong percepatan UMKM Go Digital adalah dengan mengadakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM menembus pasar global seperti.
- Kreasi Nusantara From Local to Global, yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura.
- BukaGlobal, yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan.
- ASEAN Online Sale Day, yang bertujuan meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, Pemerintah menugaskan secara khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi UKM yang berorientasi ekspor dengan alokasi sebesar Rp500 Miliar untuk disalurkan oleh LPEI. Dalam Undang Undang Cipta Kerja, Pelaku UMKM saat ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar. Dalam hal ini, Pemerintah memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan Koperasi.
Pendampingan UMKM Go Digital
Kementerian Koperasi dan UKM telah memetakan cara untuk mencapai target UMKM Go Digital. Di antaranya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai platform digital, melakukan pendataan seluruh UMKM di Indonesia, dan memberikan pendampingan ke UMKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi digital sekaligus membantu UMKM menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Setidaknya ada empat hal yang masih menjadi persoalan untuk UMKM berkembang. Seperti literasi digital yang masih rendah, kapasitas produksi yang kecil, kualitas produksi yang belum konsisten dan cenderung rendah, serta akses pasar yang belum optimal.
Dalam upaya mengatasi persoalan UMKM tersebut pemerintah memberikan literasi digital, onboard media sosial, pembukuan digital, pemahaman mengenai tren global, membuat rumah produksi bersama, serta rumah kemasan dan rumah desain bersama untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Sehingga UMKM bisa memperluas pemasaran produk.
UMKM Go Digital bersama Ecodoe
Bukan hanya pemerintah saja yang memiliki peranan penting dalam mendorong perwujudan UMKM Go Digital tapi juga pihak lain seperti swasta, inkubator bisnis, perorangan, atau lembaga lain yang memang konsen pada pertumbuhan UMKM di Indonesia. Salah satunya adalah Ecodoe melalui program Localaris UMKM.
UMKM Go Digital bersama Ecodoe melalui Localaris ini mendukung para Kreator Lokal untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas melalui platform e-commerce berupa aplikasi yang bernama Ecodoe UMKM. Bukan hanya membantu pelaku UMKM untuk Go Digital, tapi Ecodoe juga memiliki program pendampingan dan juga pelatihan lain mulai dari pelatihan dalam UMKM Inkubator, pinjaman dana dan modal usaha, promosi produk dan perluasan pasar, serta pengurusan legalitas usaha.
Program digitalisasi UMKM bersama Localaris Ecodoe ini bisa diakses oleh semua Kreator UMKM Lokal secara GRATIS. Cara untuk bergabung menjadi Kreator UMKM Ecodoe juga sangat mudah dan bebas biaya alias GRATIS. Tinggal lakukan pengisian data di laman Kreator UMKM Localaris Ecodoe atau bisa juga dengan mengunduh aplikasi Ecodoe UMKM di Google Playstore.
Sudah siapkan bisnis UMKM Anda Go Digital hingga Go Internasional? Ayo gabung jadi Kreator Ecodoe sekarang juga!