Penting, 3 Tips Jualan di Marketplace untuk UMKM!
Tips jualan di marketplace berikut ini bisa diterapkan pelaku UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya di dunia digital. Kalau kita lihat, sekarang ini persaingan bisnis sudah semakin ketat. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya media yang bisa dijadikan sarana bisnis UMKM untuk memperluas jangkauan pasar. Salah satunya adalah marketplace, tools marketing yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing di tengah persaingan pasar yang kompetitif.
Saat ini banyak produk yang dijual di marketplace, bahkan para penjualnya juga hanya mengandalkan bisnis secara online tanpa perlu punya lapak atau toko offline. Pola konsumsi masyarakat juga telah berubah, berbelanja online sudah menjadi kebiasaan baru dari banyak kalangan mulai dari anak muda hingga orang tua. Produk yang dibeli secara online juga sangat beragam, ada perlengkapan pribadi, makanan, pakaian, alat elektronik, bermacam souvenir, serta produk lainnya bahkan hampers untuk kado atau gift juga telah tersedia di marketplace.
Sebenarnya apa sih marketplace itu? Istilah marketplace di sini intinya adalah mengacu pada suatu pasar untuk melakukan transaksi jual beli dalam jaringan atau online. Kalau di pasar secara umum atau pasar offline, marketplace itu sama halnya seperti pusat perbelanjaan ataupun mal yang diisi oleh berbagai penjual yang menawarkan macam-macam pilihan produk.
Apakah UMKM Perlu Jualan di Marketplace?
Zaman sekarang, orang kalau mau belanja sudah nggak perlu lagi jauh-jauh ke toko, berdesakan di mal, harus lewatin macet di jalan, atau antre berlama-lama di kasir karena semuanya bisa diselesaikan hanya dengan belanja online. Jadi tidak heran kalau makin banyak orang yang mulai berubah kebiasaannya dari belanja offlie ke online. Dari kondisi ini, sebagai pelaku usaha tentunya kita harus manfaatkan betul peluang yang ada untuk mengembangkan usaha di era digital sekarang ini.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat bisnis UMKM yang kita jalankan merambah dunia digital. Kita bisa memilih untuk berjualan di media sosial, membuka webstore sendiri, dan juga memanfaatkan marketplace. Dari ketiganya, mana yang lebih menguntungkan untuk dijadikan lapak jualan online? Tentu saja semuanya potensial untuk mendatangkan keuntungan dalam berbisnis. Tapi kalau diamati lagi, dari segi keamanan dan kepercayaan di mata para konsumen, jualan di marketplace lebih unggul untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Hal itulah yang menjadi titik awal kemunculan marketplace, yaitu ingin meyakinkan orang-orang yang masih ragu untuk berbelanja online karena alasan keamanan. Banyaknya penipuan yang dilakukan oleh oknum penjual yang tidak bertanggung jawab, membuat sejumlah orang tidak mau melakukan transaksi secara online. Pada momen itulah marketplace hadir menawarkan solusi terbaik yaitu keamanan transaksi jual beli secara online, baik untuk penjual dan juga untuk pembeli. Semua transaksi dijamin keamanannya oleh pihak marketplace itu sendiri.
Setiap uang atau pembayaran dari pembeli akan diterima dan ditahan dulu oleh pihak marketplace sebelum benar-benar diterima si penjual. Nantinya agar bisa mendapatkan pembayaran dari pembeli tersebut, penjual harus terlebih dulu mengirimkan barang kepada pembeli. Setelah itu ketika barang sampai diterima dan dicek oleh pembeli, uang pembayaran akan ditransfer ke saldo akun penjual di marketplace. Jadi pembeli sudah tidak perlu lagi ragu memikirkan produk yang tidak kunjung dikirim dan takut tertipu.
Tips Jualan di Marketplace
Ketika kita ingin membuat toko online di marketplace, pastinya tidak bisa sembarangan. Perlu adanya strategi dan juga perencanaan yang matang. Sama saja seperti saat kita ingin membuka lapak atau toko secara offline, tentunya perlu strategi serta persiapan terlebih dahulu. Apapun bisnis dan produk kita, tetap memerlukan strategi ketika akan jualan di market place. Jadi sebelum memulai, kita perhatikan dulu beberapa tips jualan di marketplace untuk bisnis UMKM yang kita jalankan.
1. Siapkan Nama Toko
Tips jualan di marketplace untuk yang pertama adalah menyiapkan nama toko yang tepat. Nama toko adalah aspek penting yang akan berpengaruh besar bagaimana konsumen akan mengenal bisnis UMKM yang kita jalankan. Nantinya nama toko juga akan menjadi bagian dari branding bisnis. Maka dari itu kita tidak bisa memberikan nama toko atau brand bisnis asal-asalan. Tentukanlah nama toko yang mudah diingat dan mewakili identitas bisnis UMKM kita.
Beberapa kriteria penting saat akan menentukan sebuah nama toko online untuk lapak jualan di marketplace antara lain mudah dieja dan tidak rawan menimbulkan salah ketik. Kemudian jika fokus untuk memasarkan suatu brand, pastikan ada nama brand tersebut di nama took. Hindari penggunaan spasi dan juga huruf ganda. Kalau fokus memasarkan ke segmen pasar tertentu, nama toko bisa berupa segmen pasar + nama toko. Nama toko tidak harus selalu menggunakan kata toko, mart, olshop, ataupun store. Teruslah konsisten untuk menggunakan nama yang sama. Mulai dari website, media sosial, dan juga di marketplace.
2. Buat Toko dan Lengkapi Profil
Buatlah toko di salah satu platform marketplace atau website e-commerce untuk mulai membuka bisnis UMKM online kita. Caranya cukup mudah, kita tinggal menyiapkan akun email atau nomor handphone yang masih aktif dalam melakukan pendaftaran dan membuka toko online untuk jualan di marketplace. Setelah itu, lengkapi profil mulai dari nama toko, tampilan gambar, deskripsi toko, jam operasional toko, dan hal lain soal profil toko. Profil toko yang lengkap akan membuat lapak jualan di marketplace terlihat lebih profesional sehingga orang tidak akan ragu untuk bertransaksi ataupun belanja di toko kita.
3. Riset Kata Kunci
Hal ini yang sering dilewatkan oleh para pebisnis UMKM yang jualan di marketplace. Hanya membuka toko kemudian mengunggah produk tanpa riset dan persiapan. Maka dari itu, penting diperhatikan soal tips jualan di marketplace UMKM dengan riset kata kunci. Agar toko online kita bisa cepat mendatangkan pembeli, lakukanlah riset kata kunci untuk memberi nama produk. Ketika produk yang kita jual termasuk dalam kategori souvenir, carilah kata yang lebih spesifik.
Contohnya yang kita jual adalah souvenir perusahaan, maka carilah kata kunci souvenir perusahaan. Amati produk apa saja yang akan muncul dan perhatikan bagaimana pemilihan nama produknya. Kita dapat pelajari dari produk yang muncul di halaman pertama. Apakah ada penambahan kata yang lain seperti murah, nama kota, atau lainnya. Pastikan juga foto produk yang kita pakai menarik dan merupakan asli produk buatan kita, bukan memakai foto produk dari internet.
Jualan di Marketplace bersama Ecodoe UMKM
Salah satu marketplace UMKM yang paling cocok digunakan adalah Ecodoe UMKM. Aplikasi Ecodoe UMKM ini merupakan marketplace untuk para kreator UMKM lokal yang berada di seluruh Indonesia. Melalui aplikasi marketpalce UMKM tersebut Ecodoe menyediakan platform bagi kreator Indonesia khususnya UMKM agar dapat terhubung dengan pembeli souvenir yang membutuhkan dalam jumlah besar dan cepat. Kebanyakan adalah perusahaan besar, lembaga pemerintah, dan juga BUMN.
Selain bisa menjangkau konsumen dari perusahaan besar dengan proyek menjanjikan, UMKM yang bergabung bersama Ecodoe juga akan mendapatkan program pendampingan UMKM di Localaris secara GRATIS. Mulai dari pendampingan untuk memperluas akses pasar, pendanaan usaha, legalitas usaha, hingga manajemen usaha. Kapan lagi bisa medapatkan akses marketplace gratis sampai program pedampingan untuk mengembangkan bisnis?
Unduh aplikasi Ecodoe UMKM dan bergabunglah menjadi UMKM Kreator bersama Ecodoe sekarang juga! Dapatkan kesempatan memenangkan proyek pengadaan dari perusahaan besar hingga akses pendanaan senilai 200 juta!