Strategi Pemerintah dalam Memajukan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satu sektor yang berperan dalam menyelamatkan Indonesia dari berbagai masalah ekonomi adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sisi yang kini banyak disorot untuk mendukung UMKM, terutama pada masa pandemi Covid-19 adalah percepatan transformasi digital. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengajak inovator muda untuk mendukung digitalisasi UMKM lewat program Pahlawan Digital UMKM.
Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung mengatakan, “Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun, baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital.”
Berdasarkan data BPS per bulan September 2020, kondisi yang dihadapi oleh UMKM saat ini memang cukup menantang. Inovasi dan layanan digital yang dihadirkan oleh para Pahlawan Digital UMKM ini, memamng mampu menyelesaikan persoalan yang ada di lapangan. Staf Khusus Menteri Kemenkop UKM Fiki Satari mengatakan bahwa sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan, karena sebanyak 45 persen pelaku UKM hanya mampu bertahan selama tiga bulan dalam konsidi ekonomi di masa pandemi sekarang.
Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88 persen usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60 persen usaha mikro kecil sudah mengurangi tenaga kerjanya. Kemenkop UKM sendiri memiliki strategi pengembangan digitalisasi UMKM dalam empat tahap.
Pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat. Kedua, mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program. Ketiga adalah memperluas akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM berkerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendo pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Keempat adalah mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM. Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi usaha Mikro dan Kecil untuk beralih ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya. Salah satu perusahaan yang berhasil menciptakan strategi bisnis baru yang membuat mereka tahan banting di tengah krisis adalah Ecodoe.
Ecodoe merupakan e-commerce yang menjual souvenir yang dibuat khusus oleh pengrajin lokal. Selama pandemi COVID-19, Ecodoe memberdayakan komunitas penjahit dan UMKM lokal yang biasanya memproduksi baju Lebaran untuk membuat masker kain dan baju Alat Pelindung Diri. Dalam waktu tiga hari Ecodoe bisa menerima pesanan lebih dari 200.000 unit. Ecodoe juga menyalurkan donasi ke beberapa lembaga seperti Kurir Kebaikan di Bogor, Jakarta dan Kota Batu Malang. Serta donasi APD dan hand sanitizer langsung ke RS ibu dan anak serta tenaga medis di Jawa Barat.