Sejarah dan Perkembangan Souvenir
Souvenir saat ini menjadi pelengkap utama dalam sebuah acara. Tidak ada souvenir dalam suatu acara rasanya seperti “sayur tanpa garam”, akan terasa “hambar” dan mengganjal di hati. Namun, pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana awal mulanya budaya memberikan souvenir ini dilakukan? Kami akan mencoba menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan souvenir.
Souvenir berawal dari tradisi Eropa kuno yang pertama kali digunakan saat acara pernikahan. Bagi bangsa Eropa kuno pernikahan adalah sesuatu keburuntungan yang mana perlu di bagi keberuntungan tersebut dengan memberikan Bonbonniere. Apa itu Bonbonniere? Bonbonniers adalah semacam sebuah kotak perhiasan kecil yang terbuat dari kristal, dan juga batu mulia. Kotak tersebut menjadi wadah yang di dalam nya terdapat isi yang dianggap sangat bernilai oleh bangsa Eropa kuno. Isinya bukan emas atau logam mulia lainnya, melainkan gula halus.
Pada saat itu gula merupakan komoditas mahal yang hanya dimiliki oleh orang-orang kaya, tetapi setelah berabad-abad yang akan datang harga gula menjadi turun, lalu tradisi memberikan souvenir diikuti oleh masyarakat-masyarakat menengah. Setelah harga gula turun kemudian gula digantikan dengan kacang almond. Almond disimbolkan pengharapan baik untuk kehidupan baru sang pengantin. Kemudian setelah almond, tradisi tersebut diganti dengan confetti yang merupakan almond berlapis gula. Dahulu almond dibungkus kain elegan lalu disajikan di dalam sebuah kotak kristal yang menandakan kesuburan, umur panjang, kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan. Pahitnya almond dan gula yang manis menandakan pahitnya kehidupan.
Souvenir mulai mengalami transformasi di setiap daerah masing-masing yang menyesuaikan symbol kesejahteraan masing-masing budaya. Jika dahulu souvenir kebanyakan adalah sejenis makanan maka kini mulai berubah. Souvenir terus mengalami transformasi hingga mulai banyak yang memberikan souvenir dalam bentuk barang. Walau tidak bisa di makan, namun barang-barang yang dihias dengan unik akan menjadi daya tarik tersendiri dan menimbulkan kepuasan batin penerimanya. Jika dulu simbol kejayaan di lekatkan pada makanan namun kini mulai dilekatkan pada suatu barang yang unik.
Penyimbolan terhadap suatu barang terus mengalami inovasi dan terus mengalami perubahan bentuk souvenir. Di abad 20 ini, souvenir digunakan sebagai kenang-kenangan untuk acara-acara besar. Tidak hanya diberikan ketika acara antara keluarga seperti pernikahan, namun souvenir juga di manfaatkan ketika acara-acara perusahaan dan menjadi bagian dari upaya promosi produk. Bentuk souvenir pun kini tidak hanya memperhatikan aspek souvenir unik melainkan juga berguna bagi penerimanya. Mulai dari perlengkapan rumah tangga, alat kantor, alat tulis, hiasan dinding, dan lainnya bisa menjadi souvenir yang memberikan efek psikologis bagi setiap penerima souvenir.
Akhir tahun biasanya adalah waktu yang tepat untuk memberikan souvenir kepada klien, karyawan, teman, ataupun rekan kerja. Souvenir ini bisa dibagikan sebagai bentuk promosi perusahaan, ataupun sebagai ucapan selamat hari libur dan memberikan kesan yang positif bagi pemberi souvenir. Jika Anda sedang mencari souvenir untuk hadiah akhir tahun, Anda bisa menghubungi Ecodoe untuk informasi produk, harga dan pemesanan.