Lima Sektor UMKM yang akan Dikembangkan oleh Kemenkop UKM
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan mengembangkan lima sektor UMKM dalam lima tahun ke depan. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM, Victoria Br. Simanungkalit mengatakan kelima sektor tersebut adalah pertanian dan perikanan, makanan dan minuman, furniture dan kerajinan, fashion serta pariwisata. Hal ini dikarenakan kelima sektor tersebut memiliki prospek pasar yang cukup besar, dan bahan baku sebagian besar sektor tersebut ada di dalam negeri.
Meski bahan baku sebagian besar ada di dalam negeri, Victoria mengingatkan agar UKM menggunakan bahan baku dengan efektif dan efisien. Selain itu, harus tetap memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan, tidak boleh semena-mena yang akan mengakibatkan dan berdampak pada pendapatan UKM di masa mendatang. Victoria menjelaskan, pengembangan UKM ke depannya untuk meningkatkan daya saing baik kualitas, maupun skala ekonomi dari usaha yang dikembangkan oleh UKM Indonesia. Selain itu, sebaiknya produk UKM telah terstandarisasi, dan berupaya mendapatkan sertifikat global.
Produk harus mengikuti tren pasar, termasuk sistem logistiknya. Jika sudah memiliki standar, sertifikat global, proses bisnis efisien, maka harga bersaing dan kompetitif. Victoria menambahkan, dalam situasi pandemi saat ini, produk-produk impor dinilai tidak mudah masuk ke dalam negeri. Hal ini dikarenakan produksi di negara asal terhambat oleh kondisi saat ini, sehingga stok barang impor bisa dikatakan terbatas. Hal itu seharusnya dapat menjadi peluang UKM untuk menyediakan kebutuhan tersebut.
Pasar domestik Indonesia ada 262 juta penduduk. Peluang UKM saat ini mengisi dan menjadi substitusi untuk dua tahun ke depan menguasai pasar domestik. UKM di Indonesia harusnya mendapatkan peluang yang sangat besar, dan mencari cara bagaimana mendorong masyarakat Indonesia membeli lebih banyak produk UKM.
Ecodoe merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang e-procurement. Ecodoe bekerja sama dengan banyak pengrajin UKM di Indonesia. Mulai berdiri menjadi distribusi produk UMKM pada tahun 2016, Ecodoe secara terus-menerus menemukan feedback dari klien yang biasanya membeli produknya untuk keperluan bisnis/kantor mereka seperti kegiatan pemerintah, perusahaan swasta dan NGO.
Hingga saat ini Ecodoe telah membukukan lebih dari Rp 7 milyar transaksi, menjual ratusan ribu unit produk, menerima lebih dari 50 juta unit permintaan pengadaan produk. Hal tersebut tentunya memberikan manfaat ekonomi bagi UMKM yang bernaung di bawah platform Ecodoe, karena secara total ada Rp 4,5 milyar transaksi yang tersalurkan kepada UMKM di seluruh Indonesia.